Minggu, 10 April 2016

TUGAS : ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN

Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.

Pengertian Laporan Keuangan Menurut Definisi Para Ahli
- Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan akan lebih mudah menginterprestasikannya.
- Menurut Wild (2005,3) mendefinisikan Analisis Laporan Keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.
- Menurut Bernstein (1983 : 3), analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan.

Pengguna Analisa Laporan Keuangan
·         Management 
·         Pemegang Saham
·         Kreditur
·         Supplier
·         Pemerintah
·         Karyawan
·         Konsumen
·         Masyarakat

Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Ada beberapa tujuan bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan analisis laporan keuangan adalah :
Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertent, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan
Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja uang perlu dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisis keuangan perusahaan saat ini
Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai

Manfaat Analisa Laporan Keuangan
· Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan
· Mengetahui Kinerja Perusahaan
· Membantu dalam pengawasan perusahaan
· Membantu pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan
· Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu.

Langkah-langkah dalam melakukan Analisa Laporan Keuangan
· Menetapkan tujuan dari analisa
· Mempelajari industri dimana perusahaan beroperasi dengan menghubungkan iklim sekarang dan pembanguanan ekonomi.
· Mengembangkan pengetahuan tentang perusahaan dan manajemen
· Mengevaluasi laporan keuangan
· Mengikhtisarkan penemuan berdasarkan analisa dan pengambilan keputusan tentang perusahaan,terkait dengan tujuan yang telah ditetapkan

Jenis-jenis Analisa Laporan Keuangan:
- Analisa Horizontal adalah analisa yang membandingkan suatu pos dalam laporan keuangan dengan pos yang sama tetapi pada periode yang berbeda.
Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan – Angka periode tahun dasar
Perubahan Prosentase = Perubahan Rupiah dibagi angka periode tahun dasar x 100
- Analisa Vertikal adalah analisa yang membandingkan pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos lainnya yang dijadikan tolak ukur dalam 1 periode yang sama.
Pos dalam laporan keuangan yang lazim dijadikan tolak ukur adalah penjualan dan total aktiva.
- Analisa Likuiditas Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.
- Current Ratio : Mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo.
cara hitung : Aktiva Lancar dibagi Kewajiban Lancar
- Quick Ratio : Mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo dari dana yang benar-benar likuid.
Cara hitung : Kas + Surat Berharga + Piutang dibagi kewajiban lancar

Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan
Analisa rasio keuangan yang biasa digunakan adalah:
1. Rasio Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansialnya dalam jangka pendek.
Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :
a.         Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar.
Rumus menghitung Current Ratio:
Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
b.         Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek.
Rumus menghitung Cash Ratio:
Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%
c.         Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).
Rumus menghitung Quick Ratio:
Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%

Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini adalah minimum sebesar 150%, semakin besar adalah semakin baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.

2. Rasio Profitabilitas atau Rentabilitas
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal sendiri.
Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :
a.         Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.
Rumus menghitung Gross Profit Margin:
Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP / Penjualan Netto X 100%
b.         Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
Rumus menghitung Operating Income Ratio:
Operating Income Ratio = Penjualan Netto - HPP – Biaya Administrasi & Umum (EBIT) / Penjualan Netto X 100%
c.         Net Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.
Rumus menghitung Net Profit Margin:
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X 100%
d.         Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang saham.
Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:
Earning Power of Total Investment = EBIT / Jumlah Aktiva X 100%
e.         Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio,rasio untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.
Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):
Rate of Return Investment (ROI) = EAT / Jumlah Aktiva X 100%
f.          Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk menghasilkan pendapatan bersih.
Rumus menghitung Return on Equity (ROE):
Return on Equity (ROE) = EAT / Jumlah Equity X 100%
g.         Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners, rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.
Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:
Rate of Return on Net Worth = EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100%
Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Profitabilitas ini adalah adalah semakin baik, sebaiknya Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar.

3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang.
Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :
a.         Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.
Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%
b.         Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.
Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%
Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas ini adalah semakin buruk kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya, maksimal nilainya adalah 200%.

4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.
Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :
a.         Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap penjualan.
Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:
Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Total Aktiva X 100%
b.         Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama suatu periode siklus kas dari perusahaan.
Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:
Working Capital Turn Over Ratio = Penjualan / Modal Kerja Bersih X 100%
c.         Fixed Assets Turn Over, rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva tetap yang dimiliki terhadap penjualan.
Rasio ini berguna untuk mengevaluasi seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivatetap yang dimiliki secara efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan.
Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio:
Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan / Aktiva Tetap X 100%
d.         Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang efisien.
Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio:
Inventory Turn Over Ratio = Penjualan / Persediaan X 100%
e.         Average Collection Period Ratio, rasio untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari konsumen.
Rumus menghitung Average Collection Period Ratio:
Average Collection Period Ratio = Piutang X 365 / Penjualan X 100%
f.          Receivable Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran piutang dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah.
Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio:
Receivable Turn Over Ratio = Penjualan / Piutang Rata-Rata X 100%
Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Activity ini adalah semakin baik, Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar agar dapat menilai seberapa efisien Anda mengelola sumber daya yang dimiliki.

CONTOH KASUS

PT. BACK THE GAME
Laporan rugi laba
Periode 31 Desember 2001 s.d 31 Desember 2002
                       
             AKHIR
TAHUN
         2002
     2001
    Penjualan
    Harga pokok brg dijual
    Laba kotor
    Biaya pem, adm dan umum   
    Laba sbl bunga dan pajak
    Biaya bunga
    Laba sbl pajak
    Pajak
    Laba stl pajak
    Deviden
    Laba untuk saham biasa
    Alokasi laba ditahan
    Laba Bersih
Rp 3.405
     2.041
     1.368
        812
        552
          31
        521
        193
        328
          10
        318
        291
          27
Rp  3.100
1.900
1.200
780
420
39
381
141
240
10
230
200
30

PT BACK THE GAME
Neraca
Periode 31 Desember 2001 s.d 31 Desember 2002
Aktiva
2002
2001
Utang & modal
pemilik
2002
2001
Aktiva Lancar
Kas & Surat bhrg
Piutang dgng
persediaan
Lain-lain
Total Aktiva Lancar

Aktiva Tetap
Gedung, tanah & prl
akumulasi
Defresiaisi
Total Aktiva Tetap

Total Aktiva

260
 596
471
  61
1,388


498
(152)
139
485

1.873

120
 522
587
52
1.281


398
(105)
136
429

1.710
Utang Lancar
Utang dagang
Utang bank
Utang akrual
Total Utang Lancr
Utang Jk Panjang
Total utang

Saham priferen
Saham biasa
Capital again
Laba ditahan
Total modal pemilik
Total utang dan modal pemilik

109
136
176
421
120
 541

10
87

1235
1332
 1873

301
166
148
615
61
 676

10
80

944
1034
 1710


 Hitunglah Analisis Rasio Laporan Keuangan Likuiditas, Solvabilias dan Aktivitas  PT BACK THE GAME !
1.    Likuiditas
a.      Curret Ratio
Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar X 100 %
1388 / 421 X 100 % = 3.3 %
        
b.      Cash Ratio
Cash Ratio = Kas + Efek / Hutang Lancar X 100%
260 / 421 X 100 % = 62 %

c.       Quick Ratio
Quick Ratio = Kas + Efek + Piutang / Hutang Lancar X 100%
( 260 + 596 ) / 421 X 100 % =  2,03 %

2.    Solvabilitas
a.      Total Debt to Assets Ratio
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%
541 / 1873 X 100 % = 29 %

b.      Total Debt to Equity Ratio
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Modal Sendiri X 100%
541 / 1235 X 100 % = 44 %

3.    Aktivitas
a.      Total Assets Turn Over
Total Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Total Aktiva X 100%
3405 / 1873 X 100 % = 1,82 %
b.      Fixed Assets Turn Over
Fixed Assets Turn Over Ratio = Penjualan  / Aktiva Tetap X 100%
3405 / 485 X 100 % = 7.02 %
c.       Inventory Turn Over
Inventory Turn Over Ratio = Penjualan  / Persediaan X 100%
3405 / 471 X 100 % = 7.23 %
d.      Average Collection Period Ratio
Average Collection Period Ratio = Piutang X 365  / Penjualan  X 100%
596 X365 / 3405 X 100 % = 63,78 %

Sumber : 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar