Kisah Sukses Pengusaha
Mantan Satpam Omzet 5M/ bulan
Kisah ini adalah kisah
nyata. Kisah seorang mantan satpam sukses menjadi pengusaha dengan omzet 5
milliar perbulan. Dari mana tahu kalau ini kisah nyata? Karena memang mantan
satpam ini pernah menjadi karyawan Jaya Setiabudi. Kisah ini diceritakan oleh
Jaya Setiabudi di Group Forum bersama Jaya Setiabudi. Yuk langsung saja kita
simak kisah pengusaha
sukses yang satu ini. Berhasil memulai usaha & menjadi
pengusaha sukses dari modal nol
Saya bertemu dengannya
sekitar tahun 2000 di gudang tempat dia berjaga. Sudah cukup lama saya mengenal
sosoknya yang beda dibanding profil ‘satpam’ lainnya. Otaknya yang tokcer, cara
berkomunikasi yang luwes dan ringan tangan (suka membantu), membuat saya
tertarik padanya. Inilah percakapan di siang hari itu, saat saya mengantar
barang:
JS: Mas, mau jadi
pengusaha gak?
IP: Hah? Mana ada yang gak mau jadi pengusaha Mas..? Pasti mau, tapi gimana caranya?
IP: Hah? Mana ada yang gak mau jadi pengusaha Mas..? Pasti mau, tapi gimana caranya?
JS: Ya sudah, ada
lowongan salesman di perusahaanku, gaji 1,5 juta, keluar kerja aja dan ikut
aku.
IP: Beneran Mas? Tapi kan saya gak pernah jadi salesman sebelumnya? Gimana kalau magang aja dulu, pas saya ‘off’’?
IP: Beneran Mas? Tapi kan saya gak pernah jadi salesman sebelumnya? Gimana kalau magang aja dulu, pas saya ‘off’’?
JS: Kelamaan, aku kasih
waktu 3 hari, putuskan atau aku kasih ke orang lain..
IP: *bengong dan gak bisa tidur 2 hari, katanya*
IP: *bengong dan gak bisa tidur 2 hari, katanya*
2 hari kemudian, dia
menelepon saya dan join di perusahaan saya sebagai salesman pertama saya.
Sungguh rekor, di hari pertama kerja, dia sudah mencetak kerugian S$ 800, he he
he. Apakah saya marah? Ya iyalah, gak marah gimana, lha duit segitu sangat
berarti saat itu. Tapi selesai ya selesai, the show must go on. Saya punya
keyakinan, pemuda ini sangat berpotensi.
Dengan sistem
‘caddying’ dia mengikuti kemana pun saya pergi, terutama melihat saya
bernegosiasi. 4 bulan kemudian, dia sudah cukup mahir dan bisa meng-handle
orderan ratusan juta. Bahkan saya mengakui bahwa ternyata dia lebih jago
menjual dan entertain client dibandingkan saya. Prestasinya membuat saya
mengangkat dia sebagai sales manager dan membentuk sales team yang lebih besar.
4 tahun kemudian, dia
memutuskan untuk keluar dan membangun perusahaannya sendiri, yaitu outsourcing
security. Benar-benar usaha yang dimulai dari modal orang lain.
Saat ini dia telah
mempekerjakan lebih dari 600 orang tenaga security dengan omzet sekitar 5
miliar perbulan. Bagi saya, dia adalah salah satu tim terbaik yang pernah saya
miliki. Namanya Dwifung Wirajaya Saputra..
POLA Sukses Mas ‘Ipung’
(Dwifung):
1.Gigih dan Konsisten dalam memperjuangkan sesuatu.
2.Keterandalan yang tinggi. Berikan dia tugas dan akan dia bereskan..!!
3.Fisik yang kuat.
4.Keluwesan berkomunikasi.
5.Setia kawan yang tinggi.
1.Gigih dan Konsisten dalam memperjuangkan sesuatu.
2.Keterandalan yang tinggi. Berikan dia tugas dan akan dia bereskan..!!
3.Fisik yang kuat.
4.Keluwesan berkomunikasi.
5.Setia kawan yang tinggi.
Saya yakin, bahwa nasib
itu tidak linier, jika kita mau memperjuangkan dan memantaskan diri untuk
mendapatkannya. Tunggu kisah-kisah berikutnya..
Itulah tadi Kisah
Sukses Pengusaha yang merintis dari nol. Apa pelajaran yang bisa diambil dari
kisah sukses ini?
Pelajaran dari Kisah
Sukses Pengusaha Modal Nol
Siapa bilang bisnis itu
selalu identik dengan modal? Sudah terbukti bahwa modal utama itu KEBERANIAN,
kedua KREDIBILITAS (nama baik), ketiga adalah KETRAMPILAN. Kalau Anda selalu
mengasah ketiganya, jalan berikutnya akan terbuka.
Kalo ditanya apa modal
paling utama menjadi pengusaha muda? Jawabnya: KEBERANIAN..!
Pintar? Gak menjamin jadi pengusaha. Terbukti banyak orang pintar yang masih
jadi karyawan, meski sudah minum tolak angin. *ehh..
Kabar baiknya, berani
itu bisa dilatih dan tidak berbahaya. Mau? Gampang saja.. mulailah belajar
“Berani Tanya..!”. Tanya apa?
Kalo belum punya mobil,
dalam 3 hari, mulai dari sekarang, harus berani datang ke showroom mobil. Terus
coba masuk kedalam, kalau bisa test drive. Kemudian tanya harganya, boleh
dilanjutkan tawar-menawar. Ingat: Tanya aja gak bayar, nawar juga belum pakai
duit kan?
Kalau gak pengin punya
mobil, mau ibadah aja. Ya boleh juga. Misal pengin naik haji atau umroh..
Datangi biro Umroh Haji, tanya-tanya, ambil brosur, kalau perlu DP-in. 100 ribu
juga DP kan? Kalau gak jadi pun, setidaknya udah pernah DP.
Namanya pengusaha, kan
butuh tempat usaha tuh, seperti kios, ruko untuk kantor atau rumah. Nah, kalau
lihat rumah, kios, ruko, ada tulisan “DIJUAL” atau “DISEWAKAN”, maka wajib
tanya dan langsung tawar. Ingat lagi: Tanya aja gak bayar, menawar pun juga gak
bayar.
Yang gak praktek dalam
3 hari, maka pantatnya bisulan..! Setuju..?
Kalau kedua tugas kecil
itu Anda lakukan, in sya Allaah akan terasa getaran keberanian di diri Anda.
Belajarlah menawar,
minta bayar mundur, cicil, atau kerjasama. Misalnya ada gerobak seken nganggur
→ tawar bayar cicil atau sewa bayar mundur. Kalau gak mau? Cari sampai ada yang
mau..!!
Jangan banyak berandai
terhadap hambatan → itu sama dengan berdoa mengharap hambatan. “Jangan2, jika2,
maka2, kalau2, iya2, nggak2, nanti2..” → terus kapan mulainya?
Jika Anda sudah dapat
salah satu, misalnya tempat, maka akan jauh lebih mudah mencari elemen lainnya
dengan negosiasi. Jika ditanya, “Sudah ada tempatnya?”, maka Anda bisa
menjawab, “Oww sudah disitu..!” → investor atau rekanan Anda lebih percaya,
daripada Anda bilang “Rencananya…”. Betulkah?!
Jika mentok 1 jalan, cari
jalan yang lain.
Meski impian besar,
tapi mulailah dari yang kecil, yang Anda bisa lakukan dan kuasai.
Investor atau rekanan
akan lebih percaya jika Anda sudah punya langkah, daripada yang hanya bilang,
“Rencananya…”
Itulah langkah kecil
yang bisa Anda lakukan jika ingin menjadi pengusaha sukses. Meski langkah kecil, jika Anda melakukan maka akan
berdampak besar..!
Demikian Insipirasi
dari Kisah Sukses Pengusaha modal nol. Semoga memberi pencerahan untuk kita
semua.
Sumber
http://falasik.com/kisah-sukses-pengusaha-modal-nol/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar