Dalam cakupan
pengertian sistem termuat adanya berbagai komponen (unsur), berbagai kegiatan
(menunjuk fungsi dari setiap komponen), adanya saling hubungan serta
ketergantungan antar komponen, adanya keterpaduan (kesatuan organis =
integrasi) antar komponen, adanya keluasan sistem (ada kawasan di dalam sistem
dan di luar sistem), dan gerak dinamis semua fungsi dari semua komponen
tersebut mengarah (berorientasi = berkiblat) ke pencapaian tujuan sistem yang
telah ditetapkan lebih dahulu. Bertolak dari identifiÂkasi sistem tersebut,
akan disajikan beberapa batasan sistem untuk diarifi seperlunya, batasan sistem
tersebut, adalah:
Sistem adalah komposisi
(susunan yang serasi) dari fungsi komponennya.Sistem adalah rangkaian
komponen yang saling berkaitan dan berfungsi ke arah tercapainya tujuan sistem
yang telah ditetapÂkan lebih dahulu. (Warijan, dkk., 1984: 1)
Sistem adalah pengkoordinasian
(pengorganisasian) seluruh komponen serta kegiatan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu.
Pengertian dan
ciri-ciri sistem atau pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis
kondisi fisis (misalnya: sistem tata surya, rakitan mesin), dapat dihubungkan
dengan analisis biotis (misalnya: jaring-jaring ekologis, koordinasi tubuh
manusia), dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial (misalnya:
kehidupan ekonomis, gejala pendidikan, pola nilai hidup). Analisis sistem
sosial relatif lebih rumit dibanding analisis sistem fisis dan sistem biotis;
sistem sosial pada umumnya dan khususnya sistem pendidikan bersifat terbuka,
yaitu suatu sistem yang mudah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di luar
sistemnya (rentan terhadap pengaruh luar), misalnya: sistem sekolah mudah
dipengaruhi oleh situasi masyaÂrakatnya (supra sistemnya). Karakter sistem
pendidikan yang bersifat terbuka ini menuntut konsekuensi penyelenggaraan
pendidikan sekolah yang kritis (dalam mawas diri) dan kreatif (dalam mencari
alternatif pengembangan yang positif) secara berkesinambungan.
Secara lebih rinci,
ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, adalah:
1. Adanya tujuan:
Setiap rakitan sistem
pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih dahulu, dan itu menjadi
tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja sistem.
Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem mengarah
ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu
sistem.
2. Adanya komponen
sistem (selain tujuan):
Jika suatu sistem itu
adalah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) adalah komponen dari mesin
(sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem,
maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia)
dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya adalah merupakan komponen
sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3. Adanya fungsi yang
menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem:
Tubuh kita merupakan
suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi
tertentu, yang keseluruhannya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan
secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia berjalan
secara sehat dan semestinya.
Penyelenggaraan
pengajaran di sekolah merupakan suatu sistem, maka setiap komponen yang
mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka
mencapai tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara terpadu
agar proses pengajaran berlangsung secara efektif dan cfisien.
Misalnya: fungsi
komponen yang berstatus guru adalah pembimbing belajar siswa (pendorong
motivasi belajar siswa, pengarah, pengatur (organisator) situasi belajar
siswa, sebagai nara sumber (fasilitator), bertindak sebagai penyebar kebijakan,
penilai hasil belajar siswa, dsb.); jika guru cakap menjalankan fungsinya maka
akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar siswa, dan sebaliknya.
4. Adanya interaksi
antar komponen:
Antar komponen dalam
suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling
ketergantungan.
Misalnya: keguruan
seseorang barulah menjadi nyata jika ada siswa yang bersedia untuk dididiknya;
siswa yang responsif, kritis, dan koordinatif banyak membantu guru dalam
mengemÂbangkan kariernya.
Adanya transformasi dan
sekaligus umpan balik:
Fungsi dari setiap
komponen merupakan bagian terpisahkan dari keseluruhan fungsi sistem. Dalam
sistem pengajaran yang berinti pada interaksi personal, peran dari
komponen-komponen (selain guru dan siswa) adalah untuk meningkatkan nilai interaksi
personal tersebut demi keberhasilan belajar siswa. Transformasi yang terjadi
dalam interaksi guru-siswa secara lebih teknis merupakan transaksi pesan-pesan
(pemahaman -> pengintegrasian -> pengembangan diri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar