-
PENGERTIAN MODAL
KERJA
Modal kerja
didefinisikan sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar. Jhon Fred
Weston dan Thomas E.Copeland (1996 : 327) menjelaskan bahwa modal kerja
merupakan investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat berharga, piutang
dan persediaan, dikurangi dengan kewajiban lancar yang digunakan untuk membiayai
aktiva lancar.
-
BREAK EVENT
POINT
Break even point adalah
suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasi tidak mengalami laba dan tidak
mengalami kerugian (dimana total penghasilan sama dengan biaya total).
Analisa BEP yang sering kali juga disebut dengan istilah “ Cost-Volume- Profit “ merupakan suatu alat analisa yang sering digunakan oleh manajemen didalam pengambilan keputusan atas masalah yang berkaitan dengan harga biaya, volume produksi ,.penjualan dan keuntungan.
Dengan memanfaatkan analisis pulang pokok, manajer dapat mengetahui titik impas (Break even point) yang menunjukkan volume penjualan dan produksi yang tidak mangakibatkan kerugian atau diperolehnya keuntungan analisis ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui berapa volume produksi dan penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan sejumlah keuntungan tertentu.
Analisa BEP yang sering kali juga disebut dengan istilah “ Cost-Volume- Profit “ merupakan suatu alat analisa yang sering digunakan oleh manajemen didalam pengambilan keputusan atas masalah yang berkaitan dengan harga biaya, volume produksi ,.penjualan dan keuntungan.
Dengan memanfaatkan analisis pulang pokok, manajer dapat mengetahui titik impas (Break even point) yang menunjukkan volume penjualan dan produksi yang tidak mangakibatkan kerugian atau diperolehnya keuntungan analisis ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui berapa volume produksi dan penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan sejumlah keuntungan tertentu.
Perusahaan dapat
dikatakan dalam keadaan break even point bila mana penghasilannya (revenue)
yang diterima sama dengan ongkosnya dan juga adanya keseimbagan dalam grafik
break even dimana terdapat titik potong antara garis hasil penjualan dan jumlah
biaya-biaya.
Menurut Agus Sabardi, (1994 : 40) apabila dalam mengadakan analisa break even maka asumsi
Menurut Agus Sabardi, (1994 : 40) apabila dalam mengadakan analisa break even maka asumsi
CONTOH KASUS
Efek Penambahan Faktor
Terhadap BEP
A. Harga
jual
Suatu perusahaan
mengeluarkan biaya tetap sebesar 300.000. Biaya variabel per unit
40. Harga jual perunit naik dari 100 menjadi 160. Kapasitas produksi maksimal
10.000. Hitunglah BEP (Q)!
Jawab:
BEP
(Q) = 300.000 = 300.000
160
– 40 120
=
2.500 unit
BEP (Rp) = 300.000
1
– 400.000
1.600.000
=
400.000
SOLUSI
Hasil
dari contoh soal di atas adalah 2500 untuk Q nya dan dalam Rupiah, BEP bernilai
Rp. 400.000. Bila harga jual dinaikkan maka BEP-nya akan turun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar