E-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain. Menurut Boone dan Kurtz (2005)
e-marketing adalah penggunaan data dan aplikasi
elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi, promosi, dan
penetapan haga untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan
organisasi. Strauss dan Frost (2001)
Manfaat E-Marketing:
Bagi Pembeli :
- Nyaman
- akses
dan pilihan lebih lengkap
- Interaktif dan lebih cepat
- pemberi banyak akses dan informasi
Bagi Penjual:
- Efektif
hubungan dengan konsumen
- Dapat di atur dengan tepat
- menekan biaya efektif dan efisien
- medium global
Tantangan Pemasaran Online:
- Keterapan
dan pembelian konsumen yang terbatas
- Demografis
dan psikografis pengusaha menjadi menyimpang
- Kekacauan
dan kesemerautan-Keamanan-Kepedulian etis
Menurut Kotler (2001, p256) e-marketing adalah
pemasaran yang dilakukan melalui sistem komputer online interaktif yang
menghubungkan konsumen dan penjual secara elektronik.Jasa online komersial
adalah jasa yang menawarkan jasa informasi dan pemasaran online
kepada pelanggan yang membayar iuran bulanan.pemasaran internet atau
pemasaran berbasis internet bisa diartikan sebagai penggunaan internet
dan teknologi digital yang berhubungan untuk mencapai tujuan pemasaran dan mendukung
konsep pemasaran modern. teknologi ini termasuk media internet dan media
digital lain seperti cable dan satelit bersamaan dengan hardware dan software
yang memungkinkan pengoperasiandan penggunaannya. (Chaffey, 2000) Sifat
dari lingkungan pemasaran yang dimungkinkan oleh internet memungkinkan
scope dan kebiasaan kegiatan pemasaran menjadi lebih fleksibel. sebagai
contoh dengan adanya internet sebagai alat
komunikasi, batasan fisik menjadi kurang penting
dalam pelaksanaan transaksi dari pada bentuk tradisional pertukaran
marketing.
Pada E-marketing juga terdapat beberapa tahapan
dimana tahap-tahapan tersebut berpengaruh pada pembentukan
e-marketing,tahap-tahapan e-marketing yaitu :
a. Situation Analysis (Analisis Situasi).
merupakan awal dari konsep bisnis dengan melakukan
analisis kekuatan, peluang, kelemahan serta ancaman bagi perusahaan. Dalam
bagian ini, analisis situasi yang digunakan adalah analisis SWOT. Menurut
Rangkuti (2004), analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT membandingkan
antara faktor internal Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) dengan
faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) yang dihadapi
dunia bisnis.
b. E-marketing Strategic Planning (Strategi
Perencanaan E-marketing).
Dalam tahap ini terdapat metodologi tujuh langkah
sederhana yang membantu dalam mengevaluasi dan menganalisis peluang pasar
(Market Opportunity Analysis/MOA).
c. Objectives (Tujuan)
Tujuan dalam e-marketing mencakup aspek tugas,
kuantitas, dan waktu.
Tugas (apa yang akan dicapai).
Kuantitas yang terukur (seberapa banyak).
Time frame (kapan).
d. E-marketing Strategy (Strategi E-marketing)
Strategi e-marketing mencakup strategi mengenai 4P
dan hubungan manajemen (relationship management) untuk mencapai tujuan rencana
mengenai Product (Produk), Price (Harga), Place (Saluran Distribusi), dan
Promotion (Promosi).
e. Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan).
Pada tahap ini perusahaan memutuskan bagaimana untuk
mencapai tujuan melalui strategi yang efektif dan kreatif. Perusahaan juga
memeriksa untuk memastikan organisasi pemasaran yang tepat di tempat
pelaksanaan (staf, struktur departemen, penyedia layanan aplikasi, dan
lain-lain di luar perusahaan.
f. Identification Plan (identifikasi).
Mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari suatu
investasi. Selama pelaksanaan rencana, pemasar akan terus memantau pendapatan
aktual dan biaya untuk melihat hasil yang telah dicapai. Internet merupakan
salah satu tools yang dapat digunakan untuk memantau hasil karena catatan
teknologi pengunjung setiap klik.
g. Evaluation Plan (Rencana Evaluasi).
Perencanaan e-marketing dilaksanakan,
keberhasilannya tergantung pada evaluasi yang terus-menerus. Untuk menentukan
hasil pemasarannya, perusahaan dapat menggunakan balanced scorecard untuk
mengukur kesuksesan dari program internet marketing dan apakah program internet
marketing tersebut cocok sesuai dengan objektif dari perusahaan.
Strategi E-Marketing merupakan bagian dalam strategi
E-Business. Strategi E-Marketing akan sangat efektif bila dilaksanakan
bersamaan dengan strategi E-Business. Tetapi E-Marketing dapat dipisahkan
dengan E-Business. Contoh, mungkin ada perusahaan yang belum bekerja dengan
menggunakan strategi E-Business, tetapi sudah melakukan E-Marketing. Tetapi ini
juga merupakan langkah awal dalam mengubah perusahaan tersebut berbasis
E-Business. Sehingga keduanya sangat berkaitan satu sama lain.
Dalam pelaksanaan dan pengaplikasisan E-marketing
perlu digunakan alat yang berbasis TI untuk menunjang E-maketing yang akan
dijalankan ,contoh-contoh alat berbasis TI tersebut sebagai berikut :
Interactive Digital Television
Interactive Digital Television adalah sebuah media
baru dengan format televisi tetapi dapat dinikmati melalui adanya saluran
layanan sambungan internet di rumah sehingga audiences dapat memilih sendiri
acara apa yang ingin ditonton. Banyak orang berkata bahwa IDTV ini sudah ada
sejak adanya games anak-anak yang melibatkan penonton itu sendiri. Penonton
dibawa untuk mandiri dengan memilih acara, program yang ingin dilihat sampai
iklan dengan barang yang ingin dibeli. Hal ini, tentunya, membuat marketer
semakin memahami keinginan target market.
Digital Radio
Ada 2 jenis radio digital, yaitu Digital Audio
Broadcasting (DAB) dan Web radio. Digital Audio Broadcasting (DAB), sama
seperti radio konvensional, hanya saja display yang digunakan untuk mencari
saluran adalah sebuah liquid crystal display yang besar. Sedangkan web radio
adalah radio yang didengarkan melalui streaming di internet serta mengunakan
beberapa plug-ins seperti real media atau windows media player.
Mobile (or wireless) Devices.
Teknologi berbasis mobile devices adalah teknologi
yang baru. Berawal dari telepon genggam, text messaging atau SMS (short message
service) mulai menjadi fenomena. Setelah itu, banyak fasilitas lain yang
ditawarkan oleh telepon genggam (seperti WAP di GSM, I-mode di Jepang, GPRS dan
EDGE sampai pada 3G dan juga UMTS yang berbasis wireless network. Selain itu
ada juga teknologi bluetooth yang berguna untuk viralcommunication, community
activities dan juga location-based services. Ada juga BlueJacking, Voice
Portaldan Unified Messaging System. Dengan kemajuan mobile device yang begitu
cepat dan selalu terupdate tiap periodnya sehingga sekarang orang dapat
mengakses internet dimana saja dan kapan saja melalui handphone,smartphone dan
gadget yang mereka miliki.
Paul Smith memperkenalkan metode SOSTAC dalam
perencanaan pemasaran (marketing plan) yang diakui beberapa pihak merupakan
metode perencanaan pemasaran yang mudah dipahami dan dijalankan perusahaan.
Dalam postingan kali ini kami akan mencoba memberikan penjelasan tentang apa
itu metode perencanaan pemasaran SOSTAC.
Metode SOSTAC oleh Paul Smith :
a.Situation analysis
Pada tahap awal ini dilakukan dalam menyusun
perencanaan pembangunan e-marketing dimana pada tahapan ini dilakukan analisis
kondisi atau tingkat keefektifan dari aktivitas marekting. Hasil analisis yang
diperoleh dapat digunakan sebagai bahan menyusun strategi marketing yang baru.
Dalam tahap ini perusahaan mengumpulkan informasi mengenai keadaan internal dan
eksternal perusahaan sehingga mereka tahu konsisi perusahaan mereka di dalam
marketlace.
b. Objectivities
Setelah perusahaan mengetahui posisi mereka dalam
marketplace kemudian saatnya menentukan tujuan. Tujuan mengarahkan perusahaan
supaya fokus hanya pada hal-hal yang ingin dicapai. Bila perusahaan mempunyai
tujuan yang jelas dan spesifik maka hal itu akan membantu perusahaan agar lebig
terarah dalam melaksanakan perencanaan dan memudahkan perusahaan dalam proses
evaluasi untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam mencapai tujuan.
c. Strategy formulation
Setelah tujuan yang ingin dicapai berhasil dirumuskan
makan penyusunan strategi yang tepat sasaran dapat dilakukan. Bagaiman strategi
itu berjalan,bagaimana strategi itu dapat beradaptasi dengan lingkungan dan
bagaiman strategi itu dapat mengarahkan kita untuk mencapai sebuah tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
d. Tactics
Dalam tahap ini perusahaan dituntut untuk dapat
memikirkan dan mengimplementasikan sebuah taktik yang jitu. Taktik adalah
penjabaran detail dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang akan dilakukan
untuk pelaksanaan sebuah strategi yang akan digunakan guna mencapai
tujuan.
e. Action
Setelah berhasil merumuskan taktik saatnya untuk
memecah taktik tersebut menjadi sebuah rangkaian rencana kerja yang terstruktur
dan terjadwal. Pada tahap ini dapat dibuat suatu jadwal kerja dalam bentuk flow
chat atau yang lainnya untuk membuat perencanaan budget alokasi sumber daya
secara detail, membuat risk management plan dll.
f. Control
Pada tahapan ini yang dimaksut control adalah
memonitor dan mengevaluasi secara berkala apakah fungsi marketting yang telah
diterapkan perusahaan sudah berhasil mencapai tujuan ataukah belum. Jika belum
kesalahan apa saja yang mungkn membuat pencapaian tujuan menjadi terhambat dan
bagaimanakah cara untuk memperbaikinya . Perusahaan harus mamu mendiagnosa
secara teratur tingkat ke efektifan strategi dan taktik yang dijalankan apakah
sudah berhasil ataukah belum.
Dengan metode SOSTAC yang telah diuraikan atas maka
metode tersebut dapat diterapkan pada E-marketing :
a. Situation analysis
Pada tahap ini, perusahaan mengumpulkan semua
informasi yang dibutuhkan untuk melakukan perencanaan e-marketing dengan
menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) terhadap
customer atau lingkungan sekitar perusahaan.
b. Objectivities
Setelah perusahaan telah mengetahui posisinya, ia
akan mulai menentukan tujuan / sasaran e-marketingnya. Karena ini akan
menentukan besar tidaknya kemungkinan mendapat customer yang banyak dan agar
dapat men-spesifikasikan sasaran e-marketingnya agar cakupan tidak terlalu luas
dan dapat menghemat biaya pengiklanan.
c. Strategy formulation
Setelah sasaran ditentukan, perusahaan akan langsung
menyusun strategi untuk dapat memenuhi sasaran tersebut. Agar dapat dengan
jelas pelaksanaannya dan agar dapat terorganisir jalannya e-marketing yang akan
dijalankan.
d. Tactics
Strategi tanpa taktik jitu seperti masakan tanpa
garam. Jadi perusahaan selain dituntut untuk merumuskan strategi e-marketing,
perusahaan juga dituntut untuk dapat merumuskan taktik jitu untuk memaksimalkan
kinerja strategi e-marketing. Taktik akan sangat membantu strategi jika
benar-benar dipikirkan secara matang dan baik-baik. Tapi hal ini tidak menutup
kemungkinan untuk adanya kecurangan dalam e-marketing.
e. Action
Setelah strategi dan taktik di susun. Saatnya
merancang rancangan kinerja yang akan dilakukan. Apa-apa saja yang akan
dilakukan. Urut-urutan untuk menjalankan e-marketing tersebut. Mulai dari awal
hingga tercapainya iklan ke customer.
f. Control
Perusahaan pasti tidak bisa begitu saja meninggalkan
pemasarannya walaupun itu sudah berjalan. Ia pasti akan memonitor bahkan
melakukan survei apakah e-marketing yang ia jalankan berjalan dengan baik dan
memenuhi sasaran atau tidak. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Pasti ada
kelebihan dan kekurangannya. Perusahaan pasti akan mengevaluasi dan memperbaiki
kesalahannya tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan yang ia kehendaki.
Inilah yang dimaksud control.
SUMBER:
http://konsep-e-business.blogspot.com/2013/04/e-marketing.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar