pakan hewan saat itu
sangat menggiurkan. Salah satunya adalah ulat hongkong. Kebutuhan akan ulat
hongkong terbilang cukup besar namun belum banyak yang berani membudidayakannya
padahal ulat hongkong banyak dicari sebagai sumber protein hewani agar burung
dapat tumbuh lebih cepat dan cepat besar. Salah satu sahabat saya yang juga
seorang pegadang pakan burung mengatakan bahwa kebutuhan akan ulat hongkong ini
termasuk besar karena penggemar burung juga semakin meningkat.
Mealworm atau ulat
hongkong saat ini banyak dibudidayakan di daerah jawa timur dan jawa tengah. Di
kota Batu malang misalnya, tepatnya di desa Oro - Oro Ombo, setidaknya terdapat
sekitar 20 - 30 pembudidaya yang mampu memanen ulat hongkong 2-3 ton per pekan.
Salah satu pembudidaya mengatakan bahwa ia bisa memanen hingga 3 - 4 kuintal
dengan harga Rp.20.000 / Kg. 6 - 8 juta per pekan dengan total modal per pekan
bisanya 2 juta rupiah termasuk upah tenaga kerja. Sangat menggiurkan bukan?
Tak hanya itu, ulat
hongkong juga tidak terlalu rumit dalam pengelolaannya. Pada dasarnya anda
hanya tinggal memastikan agar ulat hongkong cukup makan dan tidak terkena
sengatan suhu yang terlalu panas maupun dingin. Usaha ini sangat cocok untuk
dijadikan salah satu usaha rumahan atau usaha sampingan disela - sela aktifitas
anda. Jika anda tertarik mencobanya, anda bisa membaca langkah - langkah
pemeliharaan ternak ulat hongkong di bawah ini :
Persiapan Alat dan
bahan
Berikut ini adalah alat
-alat yang perlu anda persiapkan diantaranya adalah wadah atau tempat hidup
ulat hongkong. Baik itu box kayu maupun box plastik.Selanjutnya anda siapkan
bekatul atau polar yang digunakan untuk mengisi box tersebut. Fungsi bekatul
berguna tak hanya untuk makanan tapi juga untuk mempertahankan
kelembaban.
Adapun dalam memilih
induk maka usahakan memilih ulat yang telah dewasa atau yang sudah berubah
menjadi kumbang. Untuk padat tebar disesuaikan dengan besar kotak penyimpanan.
Setelah itu persiapkan pula makanan untuk ulat hongkong. Untuk pakan ulat hongkong
bisa menggunakan potongan roti, kentang atau apel. Pakan ini juga berfungsi
sebagai sumber air sehingga ulat hongkong yang anda pelihara tidak kekurangan
air.
Setelah semuanya siap.
Anda taruh bekatul dalam box hingga mencapai ketebalan sekitar 1 / 4 kotak.
Setelah itu anda bisa menaruh ulat dewasa kedalam kotak tersebut. Jangan lupa
untuk diberi pakan lalu taruh kotak tersebut di tempat yang bersuhu hangat dan
dengan intensitas cahaya yang rendah atau ditempat gelap. Anda harus memeriksa
ulat hongkong setiap hari guna memastikan ketersediaan pakan dan kebersihan
kotak dari berbagai kotoran termasuk remah remah siswa makanan.
Setelah masa
pemeliharaan sekitar 3 bulan atau 90 hari maka kemudian akan muncul ulat ulat
putih yang sebenarnya adalah kepompong - kepompong. Kepompong -kepompong inilah
yang nantinya akan menjadi kumbang. Namun perlu anda ketahui bahwa ulat dewasa
yang terlambat menjadi kepompong bisa memakan kepompong apabila ketersediaan
pakan kurang dijaga. Alangkah baiknya jika anda memisahkan antara ulat hongkong
dewasa dengan kepompong - kepompong.
Setelah beberapa hari
kemudian barulah kepompong - kepompong tersebut menjadi kumbang. Kumbang-
kumbang tersebut kemudian dipelihara di kotak berisi bekatul dengan
perbandingan 3-4 gelas kumbang dengan 2 Kg dedak. Beberapa hari kemudian akan
muncul telur - telur ulat tersebut. Saring telur dan dedak tersebut sehingga
nantinya akan tersisa kumbang tersebut. Kumbang - kumbang tersebut lalu
diletakan dikotak dedak lainnya. Lakukan secara berulang hingga kumbang tidak
lagi bertelur dan mati dengan sendirinya.
Demikianlah sekilas
ternak peluang usaha rumahan ternak ulat hongkong yang
ternyata tidak terlalu rumit serta tidak membutuhkan banyak modal. Jika anda
tertarik untuk menjalankan ternak ulat hongkong ini anda bisa bertanya kepada
para peternak yang telah berpengalaman serta mencari informasi baik dari
internet maupun buku - buku.
- See more at:
http://bisnisrumahan19.blogspot.com/2015/06/Peluang-bisnis-ternak-ulat-hongkong.html#sthash.FENLcXDp.dpuf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar